Bukan merasa mampu membayar SPP tiap bulan maka aku sangat kecewa dengan embel2 sekolah gratis. Anakku bersekolah disalah satu sekolah terbaik di Bogor. Aku sih berfikir, dengan ekskul yang banyak, tentu sekolah membutuhkan dana yang banyak pula untuk menjalankan itu semua. Belum lagi untuk mengikuti berbagai lomba2 yang diadakan di kota maupun propinsi.
Kesejahteraan guru sudah dijamin belum ya oleh pemerintah? Kalau belum dan baru janji2 aja mah...kebangetan deh kalo pemkot engga memperhatikan hal itu. Aku sangat miris mendengar jatah makan siang guru yang biasanya disediakan juga jadi menghilang gara2 gak ada dana untuk itu. Kebayang gak sih, mengajar 40 murid (bahkan ada yang lebih) dari jam 7 sampai jam 12.30 dengan perut yang mulai kosong. Jangan bilang salah sendiri kenapa engga sarapan atau bawa bekal dari rumah. Kalau kondisinya masih tanggal muda mungkin gak masalah, tapi kalau udah tanggung bulan? Guru2 di Indonesia bukan pengusaha yang selalu ada uang segar dalam dompetnya...
Apalagi kalau gurunya laki2...sudah tentu bebannya bertambah berat karena dia adalah kepala rumah tangga. Kalau biasanya ada uang kesejahteraan atau tunjangan apa mungkin tidak terlalu bermasalah. Dia akan mengajar dengan tenang, tapi kalau gak ada? Pasti guru tersebut akan mencari tambahan diluar pekerjaan tetapnya. Dan dampaknya mungkin akan berimbas kepada cara dia mengajar. Mohon maaf...saya tidak bermaksud mengecilkan pengorbanan para guru.
Sudah dikaji dengan matang SEKOLAH GRATIS di JAWA BARAT???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar